Text
Hidupku Kenapa Gini-gini Aja
Kadang kita terjebak dalam hidup yang penuh kepura-puraan. Kita berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi orang lain dan terus menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan oleh masyarakat. Kita terus berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja, sehingga kita justru kehilangan jati diri kita yang sebenarnya.
Mungkin kita takut mengecewakan orang lain. Mungkin kita berpikir bahwa menunjukkan kekurangan dan kegagalan akan membuat kita terlihat lemah di mata orang lain. Mungkin kita takut tidak diterima saat orang lain melihat diri kita apa adanya.
Padahal sebagai manusia, kegagalan, kesedihan, dan kekurangan adalah hal yang wajar. Tidak ada yang sempurna, dan setiap kita pasti memiliki kelemahan dan kekurangan. Mengakui kekurangan kita bukan berarti kita harus menyerah atau merasa rendah diri. Sebaliknya, hal itu mengajarkan kita untuk menerima diri kita apa adanya.
Kegagalan, kesedihan, dan kekurangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup kita. Daripada melarikan diri dari kenyataan ini, lebih baik kita memperkuat mentalitas dengan menerima dan belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut. Bahwa di setiap kegagalan, kita dapat menemukan kesempatan untuk tumbuh dan tak berhenti memperbaiki diri.
Buku ini mengajak kita berkontemplasi, melihat jauh kedalam diri kita sendiri dan mempertanyakan definisi kebahagiaan sejati. apakah kebahagiaan itu sebatas tampilan yang diperlihatkan kepada dunia luar, ataukah lebih dari itu?
B02704 | 153 Ahm h | My Library (100) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain