Text
Sekolahnya manusia:sekolah berbasis miltiple intelligences di Indonesia
1685/PK/H/III/21 - 15 Maret 2021
Munif Chatib telah berhasil melibatkan para orangtua dan guru untuk memikirkan metode pembelajaran yang ideal bagi para siswa.--Thomas Armstrong, Ph.D., pakar Multiple Intelligences Cari solusi? Baca buku ini! --Neno Warisman, praktisi homescholling dan pendidikan alternatif Banyak murid yang mengalami kebingungan dalam menerima pelajaran dan tidak mampu mencerna materi yang diberikan. Tak jarang, justru mereka yang dituduh "bermasalah". Ternyata, kegagalan siswa mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa. Padahal, apabila gaya mengajar guru sesuai dengan gaya belajar siswa, semua pelajaran akan terasa sangat mudah dan menyenangkan. Berdasarkan pengalaman sebagai konsultan pendidikan dan distance learning-nya dengan Bobbi DePorter sang tokoh Quantum Learning, Munif Chatib memaparkan dengan mudah, jelas, dan ringan: Penerapan Multiple Intelligences (MI) sejatinya. Penerimaan siswa baru tanpa tes, tetapi melalui metode MIR (Multiple Intelligences Research). Bagaimana melejitkan setiap siswa sesuai kecerdasan uniknya. Bagaimana menjadikan pembelajaran menyenangkan, menarik, dan memotivasi dengan MIS (Multiple Intelligences System). Bagaimana membuat guru semakin kreatif dengan lesson plan-nya. Bagaimana mengubah orangtua semakin memahami anak-anaknya. Bagaimana membuat sekolah benar-benar unggul. Dan, kisah-kisah nyata mereka yang mengalami pencerahan dari MI. Dengan demikian, terciptalah sebuah sekolah yang dalam proses belajarnya: Guru memandang semua siswanya pandai dan cerdas. Para siswanya merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik. Di dalam kelas dan pembelajaran, suasananya selalu hidup. Saat keluar dari kelas, semua siswa mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa dan takkan terlupakan.
B01685 | 156.315 Mun s | My Library (100) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain